• HOME
  • Sitemap

Agar Anak Mudah Belajar

 on 22 Mei 2014  

Agar Anak Mudah Belajar
Agar Anak Mudah Belajar - Mungkin di antara Anda pernah mengalami atau sedang merasa putus asa karena anak Anda ketinggalan pelajaran dan seakan tak memiliki motivasi untuk berkompetisi dan berprestasi? Sangat mungkin kesulitan dalam belajar sedang membelitnya.

Kadangkala orang tua lupa atau tidak tahu sama sekali proses tahapan perkembangan anak, mulai dari usia bayi hingga ia beranjak dewasa. Padahal kesulitan dalam belajar bisa jadi dilatar-belakangi adanya tahapan perkembangan yang terlewatkan dari bayi sampai saat ini.
Awal dari proses tumbuh kembang anak adalah tahapan perkembangan motorik kasar dilanjutkan dengan perkembangan motorik halus. Yang terjadi, acapkali orang tua terlalu menekankan anaknya pada hal-hal yang bersifat kognitif. Sedangkan kognitif tumbuh dan berkembang disebabkan adanya gerakan motorik kasar yang ada.

Gerakan motorik kasar merupakan stimulan bagi perkembangan kecerdasan pada anak. Oleh karena itu, gerak dan persepsi harus dipandang sebagai suatu kesatuan proses untuk menstimulasi otak yang perlu dialami anak.

Natural, Tak Perlu Cepat-cepat
Sebagai contoh, anak yang melewatkan fase tengkurap, akan kesulitan untuk merangkak. Dampaknya, ketika tumbuh besar nanti, kemungkinan besar anak tersebut tidak bisa duduk diam untuk beberapa menit saja. Untuk itu, tahapan harus dilatih kembali dari awal, mulai tengkurap, merangkak, duduk terus berjalan. Kekuatan otot-otot harus berkembang untuk dapat bertahan pada posisi-posisi tertentu, dan hal tesebut dibutuhkan sebagai syarat fokus menerima informasi dari materi pembelajaran berikutnya.
Intinya, ada kemampuan belajar dasar yang harus dikuasai anak kita. Antara lain seperti duduk tenang di kursi dengan kaki menjuntai dilantai, punggung tegak, kepala dan tangan pada posisi yang semestinya. Ketika merangkak tangan dan lutut terkoordinasi serta mata terfokus pada tujuan. Ketika berjalan posisi kepala tegak, bahu mengarah kebelakang, dan anak dapat berjalan di daerah yang ditentukan.

Biasakan Dia Berekspresi
Jika salah dimarahi, jika benar didiamkan saja. Hal tersebut menjadi suatu kelaziman yang berkembang di masyarakat, padahal tidak baik dan menjadikan anak kesulitan mengepresikan diri mereka.

Seharusnya anak menempati posisi sebagai subjek, bukan hanya sebagai objek saja. Mereka diberikan kesempatan untuk berdialog dan berkomunikasi secara aktif untuk membangun kemampuan berekspresinya. Daripada menggunakan kata-kata ‘nanti dulu ah, mama lagi capek’, akan jauh lebih baik jika kita katakan ‘nanti ya, mama istirahat dulu, jam 5 kita ngobrol ya.’
Kemampuan dasar anak yang penting selanjutnya adalah pemahaman konseptual. Kemampuan berhitung dan menggunakan angka sederhana untuk memperoleh jumlah, contohnya. Acap kali matematika menjadi momok bagi anak, hal yang tidak akan terjadi jika pengurangan, penjumlahan, perkalian dan pembagian sebagai konsep dasar mereka kuasai bahkan terampil dalam menggunakannya.

Yang terakhir yaitu kemampuan sosial. Kemampuan untuk bersosialisasi, berinteraksi dan membangun hubungan dengan anak lain secara individu maupun kelompok. Dalam kemampuan ini akan diasah kemampuan mengendalikan diri dan tanggung jawab.

Agar Anak Mudah Belajar 4.5 5 Admin 22 Mei 2014 Agar Anak Mudah Belajar - Mungkin di antara Anda pernah mengalami atau sedang merasa putus asa karena anak Anda ketinggalan pelajaran da...

GRATIS Berlangganan Artikel Blog Ini

Masukan Alamat E-Mail Kamu :



OzDigiMed